Rabu, 16 Oktober 2013

Pesona Wisata Bukit Pena Mamasa

 
Di antara puluhan objek wisata di Kabupaten Mamasa, bukit Pena di Desa Balla Peu, Kecamatan Balla merupakan sektor wisata paling berpotensi menyerap wisatawan asing.
Tak salah jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamasa menjadikan daerah ini sebagai branding sektor wisata.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Mamasa, Drs David MM, menjelaskan, kawasan patung Bunda Maria di Balla merupakan salah satu andalan Pemkab Mamasa untuk menyerap wisatawan lokal dan mancanegara.



Apalagi tempat yang dikenal sebagai kawasan patung Bunda Maria tertinggi di Asia Tenggara ini, merupakan tempat ibadah umat Katolik sedunia, sehingga tidak sedikit wisatawan lokal dan mancanegara yang berminat berkunjung ke tempat tersebut.

Atas kerja sama Pastor dan Pemda (Pemprov Sulbar dan Pemkab Mamasa), bukit Pena tersebut kini dalam tahap pembenahan. Letak geografis dan potensi alam yang ada di sana dipoles sedemikan rupa agar semakin indah dan nyaman.

"Gua Maria, memang banyak dikenal di Indonesia dan Mancanegara. Namun, sesuai pengakuan mereka yang pernah berkunjung di gua Maria di Balla, katanya tempat tersebut sangat indah dan cantik. Letak geografis dan fenomena alamnya sangat strategis, sehingga tempat tersebut merupakan salah satu tempat yang dianggap potensi sebagai tempat ibadah Katolik di dunia," jelas David, Rabu 25 September.    

Kawasan bukit Pena, menurut David akan dipenuhi puluhan patung keluarga Kudus. Sejak beberapa bulan lalu Pastor mendatangkan pakar pematung ternama, Ismanto asal Magelang, Jawa Tengah.

"Sekarang sudah belasan patung yang rampung dibuat. Patung tersebut akan dipasang untuk menghiasi jalan dari kaki bukit menuju gua di puncak bukit. Selain itu, beberapa asrama juga sedang dibangun untuk digunakan biarawan dan biarawati menginap.

Untuk menjaga kualitas dan keindahan estetika bangunan, beberapa seniman patung binaan Ismanto dari tanah Jawa, juga didatangkan ke Mamasa.

David berharap, penataan kawasan ibadah Katolit tersebut segera tuntas dan menjadi ikon wisata andalan di Sulbar. Apalagi, Pemprov Sulbar akan membuatkan kalender tetap sebagai jadwal kunjungan wisatawan asing di kawasan patung Bunda Maria di puncak Pena, Mamasa. 

"Sasaran wisatawan asing adalah negara Prancis dan negara-negara besar lainnya. Ini menjadi dorongan semangat Pemkab Mamasa dalam mempromosikan sektor pariwisata daerah agar bisa dikenal di mata dunia," ujar David.

Keindahan alam bukit Pena Mamasa, mendapat pujian seniman ternama Ismanto. Pematung asal Kediri tersebut mengakui kultur alam yang ada di kawasan itu.   Kata Ismanto, puncak bukit Pena sangat luar biasa cantik dan alami. Kultur alam secara geografis sangat indah dan nyaman. Suasana di sekelilingnya sangat cocok sebagai tempat ibadah dan pelaksanaa ritual kerohanian Katolik.

"Ini merupakan potensi objek wisata Mamasa ke depan yang sangat menjanjikan," ungkap seniman asal Merapi yang mengaku beragama Katolik tersebut.  

Kehadirannya di Mamasa, menurut Ismanto atas kepercayaan Pastor untuk membuat puluhan patung dan sebagai visualisasi kawasan Pena. Patung keluarga Kudus yang dibuatnya akan ditebar di bukit Pena menghiasi jalan menuju puncak bukit. Seperti patung salib, patung Yosep, patung malaikat, dan patung keluarga kudus lainnya.

"Baru belasan patung yang rampung kami buat. Secara bertahap kami tempatkan di lokasi yang dianggap strategis di seputar kawasan bukit Pena," ujar pria kelahiran Magelang-Jateng, 12 Desember 1968 ini.

Kehadiran seniman patung ternama ini di Mamasa, katanya juga telah dimanfaatkan untuk mengajar warga Mamasa membuat patung dari semen dan batu. Walhasil, selama delapan bulan di Mamasa ia telah mewariskan bakatnya kepada siswa dan guru SMK setempat.  

"Warga lokal yang memiliki minat belajar telah kami ajari teknik membuat patung. Sebab kapan dan dimana pun berada kami selalu saja membuka kesempatan kepada siapa pun yang ingin belajar," imbuh Ismanto.

1 komentar:

  1. mantap blognya dek brilian..
    lanjutkan...

    mampir juga di blogku
    http://mamasatempodoeloe.blogspot.com/

    BalasHapus

Translate